Selasa, 13 Juni 2023

 Laporan Akhir Modul 3 (Percobaan 3)




1. Jurnal
[Kembali]




2. Alat dan Bahan [Kembali]

  1. Panel DL 2203C 
  2.  Panel DL 2203D 
  3.  Panel DL 2203S 
  4.  Jumper
Gambar 1.1 Module D'Lorenzo

Gambar 1.2 Jumper
3. Rangkaian Simulasi [Kembali]

1. IC 74193


2. IC 74192


3. 7 Segment


4. Saklar SW-SPDT

  • Rangkaian 

Percobaan 3a Proteus

Percobaan 3b Proteus


Percobaan 2 Modul De lorenzo


4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]
       Pada percobaan 3a dan 3b ini kita menggunakan rangkaian synchronous, untuk prinsip kerja pada rangkaian synchronous counter itu sendiri adalah karena counter ini menggunakan banyak flip flop maka saat prosesnya itu secara bersamaan dan input flip flop setelahnya dipengaruhi oleh output flip flop sebelumnya

Pada rangkaian 3a karena input nya tidak ada clock maka IC tidak dapat mengcouter secara otomatis jadi untuk input hanya dipengaruhi oleh input D saja, pada percobaan 3 kondisi 4 dan 5 bisa dilihat input dirubah menjadi clock pada saat inilah IC baru bisa mencounter dan untuk hasilnya ada perbedaan pada kedua IC ini untuk IC 74193 mengcounter dari 0 sampai 15, sedangkan untuk IC 74192 mengcounter daeri 0 sampai 9

pada rangkain 3b prinsip masih sama dengan 3a yang menjadi pembedanya adalah rangkaian 3b memiliki gerbang OR yang terhubung ke clock pada saklar BI dan B2 sehingga IC bisa mengcounter tergantung input mana yang akan diambil, dan untuk rangkaian 3b ini IC hanya akan mengcounter apabila PL ini tidak aktif atau terhubung ke VCC karena PL active low dan untuk outputnya itu sama dengan rangkaian 3a dimana untuk IC 74193 mengcounter dari 0 sampai 15, sedangkan untuk IC 74192 mengcounter daeri 0 sampai 9

5. Video Simulasi [Kembali]



6. Analisa [Kembali]

1. Jelaskan perbedaan percobaan 3a dan 3b
jawab: 

dari segi rangkaian perbedaannya terletak pada input B1 dan B2 dimana  pada rangakaian 3a saklar B1 dan B2 itu langsung terhubung ke input up dan input down, sedangkan pada rangkaian 3b saklar B1 dan B2 terlebih dahulu dihubungkan ke gerbang OR yang terhubung dengan clock hal ini akan menjadi trigger untuk menentukan counter up dan counter down nantinya.

dari segi output, untuk percobaan 3a karna tidak adanya clock yang terhubung ke IC sehingga tifak adanya trigger yang terjadi maka output hanya akan dipengaruhi oleh input D, namun apabila input B1 dan B2 diganti ke clock maka counter dapat dilakukan. Sedangkan untuk rangkaian 3b karna adanya gerbang or yaang terhubung ke clock jadi apabila salah satu dari B1 atau B2 yang terhubung ke VCC maka yang aktif akan berlogika 1 dan yang satunya akan berkondisi toggle sehingga akan melakukan counter dari input yang toggle sebelumnya

2. Mengapa pada saat PL aktif tidak dapat counter secara otomatis
jawab:

PL atau Paralel load ini berfungsi untuk memuat nilai secara paralel, jadi pada saat PL aktif, PL akan otomatis mengunci nilai pada saat itu juga sehingga counter tidak dapat dilakukan, jika kita mengaktifkan PL pada saat counter sedang berjalan makan PL akan mengunci hasil counter pada saat itu juga tanpa memperdulikan clock yang berjalan dan apabila PL di no aktifkan kembali counter juga akan kembali berjalan. Pada saat PL ini aktif output hanya dapat dipengaruhi oleh input D

3. Mengapa pada saat PL mati input B1 - B4 menjadi don't care
jawab:

karena pada saat PL ini mati apabila counter dapat dilakukan, dan input D tidak akan bisa mempengaruhi hasil output pada saat counter berjalan, sehingga apapun yang dilakukan pada input B1 - B4 tidak akan berpengaruh serta input B1 -B4 ini hanya bisa berlaku saat PL aktif  

7. Link Download [Kembali]

Download video percobaan klik
Download rangkaian percobaan 3 kondisi 8 klik
Download data sheet IC 74193 klik
Download datasheet  IC 74192 klik
Download HTML klik


 Laporan Akhir Modul 3 (Percobaan 2)




1. Jurnal
[Kembali]






2. Alat dan Bahan [Kembali]

  1. Panel DL 2203C 
  2.  Panel DL 2203D 
  3.  Panel DL 2203S 
  4.  Jumper
Gambar 1.1 Module D'Lorenzo

Gambar 1.2 Jumper
3. Rangkaian Simulasi [Kembali]

1. IC 74LS90


2. LED


3. IC 7493


4. Saklar SW-SPDT

5. Resistor


  • Rangkaian
Percobaan 2a Proteus
Percobaan 2b Proteus

Percobaan 2 Modul De lorenzo


4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]
       Pada percobaan 2a dan 2b ini kita menggunakan rangkaian asynchronous untuk prinsip kerja pada rangkaian asynchronous counter itu sendiri adalah karena counter ini menggunakan banyak flip flop maka saat prosesnya itu tidak dilakukan secara bersamaan melainkan input flip flop setelahnya dipengaruhi oleh output flip flop sebelumnya, pada percobaan 2a dan 2b ini ada beberapa kondisi yang dilakukan untuk melihat hasilnya pada rangakaian 2a dan 2b ini yang membedakanya adalah input dari CKBnya dimana untuk rangkaian 2a input CKA dan CKB nya itu dihubungakn ke 1 clock yang sama sehingga CKA=CKB karena itu dipengaruhi oleh clock yang sama maka output counter yang didapatkan tidak akan berurutan karena akan timbul sebuah pola counter di saat CKA dan CKB aktif bersamaan 

Sedangkan untuk rangkaian 2b karena input CKB adalah output dari Q0 dan QA maka logika CKA dan CKB ini tidak akan selalu sama sehingga hanya CKA saja yang dipengaruhi oleh clock, karena feedback dari Q0 dan QA inilah output dari CKB dapat berurutan sehingga untuk output counter dari rangkaian akan berurutan  

  • Percobaan 2a
Untuk kondisi 1, karena input R0 (MR)pada kedua IC aktif maka outptu yang didapatkan kan adalah 0 atau counter off, selanjutnya untuk kondisi 2 karena hanya IC 74LS90 saja yang kedua input R0nya aktif sedangkan IC 7493 hanya satu R0 yang aktif maka IC yang melakukan counter hanya IC 7493 dengan outputnya ( 0,3,4,7,8,11,12,15), kemudian untuk kondisi 3 dan 4 karena tidak ada input reset yang aktif maka kedua IC akan mencounter untuk output IC 74LS90 (0,3,4,7,8,1,2,5,6,9) dan untuk IC 7493 output nya sama seperti sebelumnya  ( 0,3,4,7,8,11,12,15). 

Masuk kondisi 5, 6, dan 7 disini input B4 dan B5 di putuskan sehingga IC 7493 tidak akan mencounter atau masuk ke kondisi off, sedangkan untuk IC 74LS90 masih akan mengcounter karena tidak ada input Set dan Resetnya yang aktif.

  • Percobaan 2b
untuk percobaan 2b kondisi yang dilakukan itu sama dengan percobaan 2a namun yang membedakan disini adalah ouput counternya, dimana untuk kondisi 1, karena input R0 (MR)pada kedua IC aktif maka outptu yang didapatkan kan adalah 0 atau counter off, kemudian untuk kondisi 2 karena hanya IC 74LS90 saja yang kedua input R0nya aktif sedangkan IC 7493 hanya satu R0 yang aktif maka IC yang melakukan counter hanya IC 7493 dengan outputnya ( 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15).

kemudian untuk kondisi 3 dan 4 karena tidak ada input reset yang aktif maka kedua IC akan mencounter untuk output IC 74LS90 (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9) dan untuk IC 7493 output nya sama seperti sebelumnya  ( 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15).  Masuk kondisi 5, 6, dan 7 disini input B4 dan B5 di putuskan sehingga IC 7493 tidak akan mencounter atau masuk ke kondisi off, sedangkan untuk IC 74LS90 masih akan mengcounter karena tidak ada input Set dan Resetnya yang aktif dan output dari IC 74LS90 itu masih sama seperti sebelumnya (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9).


5. Video Simulasi [Kembali]

percobaan 2 Modul D'Lorenzo




6. Analisa [Kembali]

1. Jelaskan perbedaan rangkaian 2a dan 2b
jawab:

perbedaan pertama terletak dari segi input CKA dan CKB untuk rangkaian 2a inout CKA dan CKB itu langsung dari clock sehingga logika dari kedua input ini akan selalu sama, disini CKA mempengaruhi output Q0 dan QA sedangkan CKB mempengaruhi output Q1,Q2,Q3 dan QB, QC, QD, karena logika dari CKA dan CKB selalu sama maka akan membuat sebuah pola counter yang mana membuat counternya itu tidak berurutan. sedangkan untuk percobaan 2b yang terhubung ke clock hanya CKA dan CKB terhubung ke Q0 dan QA, karena kedua input tidak akan berlogika sama dalam satu waktu dan CKB dipengaruhi oleh QA dan Q0 makan output yang didapatkan akan saling terhubung sehingga counter yang didapatkan akan berurutan

perbedaan kedua dari segi output untuk IC 74LS90 pada rangakaian 2a outputnya adalah (0,3,4,7,8,1,2,5,6,9) sedangkan untuk rangkaian 2b adalah (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9). Lalu pada IC 7493 untuk rangakain 2a hasilnya adalah ( 0,3,4,7,8,11,12,15), sedangkan untuk rangkaian 2b outputnya adalah   ( 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15)

2. Mengapa terjadi perbedaan output pada rangkaian 2a dan 2b
jawab:

Perbedaan output ini terjadi karena pada rangkaian 2a output dipengaruhi oleh kedua input yang terhubung ke clock yang sama sehingga akan selalu berlogika sama setiap detiknya sehingga akan terciptanya pola pada hasilnya, sedangkan untuk rangakain 2b karena input CKB adalah feedback dari Q0 dan QA maka kedua input tidak akan selalu sama dalam setiap waktunya, karena dipengaruhi oleh output QA dan Q0 maka perhitungan yang didapatkan akan berurutan 

7. Link Download [Kembali]

Download video percobaan klik
Download rangkaian percobaan 2a dan 2b klik
Download data sheet IC 74LS90 klik
Download datasheet IC 7493 klik
Download HTML klik


Senin, 12 Juni 2023

 TUGAS PENDAHULUAN 2 MODUL 3


   Percobaan 3 Kondisi 8

Buatlah rangkaian seperti gambar percobaan 3.b, ganti probe menjadi seven segment

2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]

    Percobaan 3 Kondisi 8



3. Video Simulasi [Kembali]







4. Prinsip Kerja [Kembali]

Pada rangkaian ini, terdapat 8 saklar SW-SPDT yang terhubung ke kaki-kaki IC sebagai input. Digunakan dua gerbang OR, satu input clock, serta dua tipe IC, yaitu IC 74193 dan IC 74192. Output menggunakan seven segment sebagai indikator output. Pada rangkaian ini, kaki UP diaktifkan oleh sinyal clock, sehingga counter yang digunakan adalah counter UP. Output nilainya meningkat. Perbedaan antara kedua IC terletak pada nilai maksimum perhitungan. IC 74193 menggunakan sistem perhitungan heksadesimal dengan nilai maksimum F, sedangkan IC 74192 menggunakan sistem perhitungan desimal dengan nilai maksimum 9.

Setiap IC memiliki 4 input (D0, D1, D2, dan D3). Untuk menghasilkan perubahan output melalui kaki D, kaki Pl (Paralel Loud) harus diaktifkan dengan logika 0. Jika kaki Pl tidak aktif (logika 1), output hanya dipengaruhi oleh input clock.

Untuk melakukan perhitungan, salah satu dari kaki UP atau DN harus diaktifkan. Jika keduanya terhubung ke sinyal clock, tidak akan terjadi perhitungan. Jika kaki UP aktif, maka akan terjadi perhitungan naik (counter UP), sedangkan jika kaki DN aktif, akan terjadi perhitungan turun (counter DOWN).

Pada rangkaian ini, kaki UP diaktifkan oleh sinyal clock, sehingga counter yang digunakan adalah counter UP. Output nilainya meningkat. Perbedaan antara kedua IC terletak pada nilai maksimum perhitungan. IC 74193 menggunakan sistem perhitungan heksadesimal dengan nilai maksimum F, sedangkan IC 74192 menggunakan sistem perhitungan desimal dengan nilai maksimum 9.


5. Link Download [Kembali]

Download video percobaan klik
Download rangkaian percobaan 3 kondisi 8 klik
Download data sheet IC 74193 klik
Download datasheet  IC 74192 klik
Download HTML klik

 TUGAS PENDAHULUAN 1 MODUL 3


   Percobaan 2 Kondisi 6

Buatlah gambar seperti percobaan 2, ganti probe dengan LED, biasa dan ubah bsar sumber menjadi 3.3V

2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]

    Percobaan 2 Kondisi 8





3. Video Simulasi [Kembali]



4. Prinsip Kerja [Kembali]

Pada eksperimen ini, kita diminta untuk melakukan perancangan ulang rangkaian percobaan 2 dengan mengganti indikator output menjadi LED dan mengubah sumber tegangan menjadi 3.3 V.

Rangkaian ini terdiri dari dua IC, yaitu 74LS90 dan 7493, serta enam saklar. Terdapat satu sumber input clock yang terhubung secara paralel ke masing-masing IC melalui input CKA dan CKB. Selain itu, sumber tegangan juga diubah menjadi 3.3 V.

Ketika rangkaian ini beroperasi, perubahan pada LED yang sedang aktif dapat teramati. Input CKA hanya mempengaruhi output Q0, sementara input CKB mempengaruhi output Q1, Q2, dan Q3. jasi bisa dikatakan bahwa Perubahan ini bergantung pada nilai input clock yang diterapkan pada CKA dan CKB pada masing-masing IC. Rangkaian ini juga dilengkapi dengan empat tombol reset. Ketika R0(1) dan R0(2) aktif dengan level rendah (aktif low), keduanya tidak berfungsi, namun jika keduanya diaktifkan, maka mereka akan melaksanakan fungsi set. Sama halnya dengan R9, saat R9(1) dan R9(2) diaktifkan, fungsi reset akan berjalan. dan apabila hanya  R0(1) dan R9(1) makan counter akan tetap dilanjutkan karena walaupun ada 2 reset yang diaktifkan namun berbeda kelompok maka tidak akan mempengaruhi output pada rangkaian

untuk rangkaian 2a dan 2b itu prinsipnya masih sama namun yang membedakan adalah pada rangkaian 2b input CKB itu berasal dari output Q0 

5. Link Download [Kembali]

Download video percobaan klik
Download rangkaian percobaan 2 kondisi 6 klik
Download data sheet IC 74LS90 klik
Download datasheet IC 7493 klik
Download HTML klik

 MODUL 3

 "Counter"





MODUL 3
[ COUNTER]

1. Tujuan [Kembali]
  1. Merangkai dan Menguji operasi logika dari counter asyncron dan counter syncronous.
  2. Merangkai dan Menguji aplikasi dari sebuah Counter
2. Alat dan Bahan [Kembali]

1. Module D'Lorenzo
Gambar 1.1 Module D'Lorenzo
  •  Panel DL 2203C 
  •  Panel DL 2203D 
  •  Panel DL 2203S    
         

  • 3. Dasar Teori [Kembali]

                                                                          Counter  
        Counter  adalah  sebuah  rangkaian  sekuensial  yang  mengeluarkan  urutan statestate tertentu, yang merupakan aplikasi dari pulsa-pulsa inputnya. Pulsa input dapat berupa pulsa clock atau pulsa yang dibangkitkan oleh sumber eksternal dan muncul pada interval waktu tertentu. Counter banyak digunakan pada peralatan yang berhubungan  dengan  teknologi  digital,  biasanya  untuk menghitung  jumlah kemunculan  sebuah  o kejadian/event  atau  untuk menghitung  pembangkit  waktu. Counter yang mengeluarkan urutan biner dinamakan Biner Counter. Sebuah n-bit binary counter terdiri dari n buah flip-flop, dapat menghitung dari 0 sampai 2n - 1 . Counter secara umum diklasifikasikan atas counter asyncron dan counter syncronous.   

    A. Counter Asyncronous   
        Counter  Asyncronous  disebut  juga Ripple Through  Counter  atau Counter Serial (Serial Counter), karena output masing-masing flip-flop yang digunakan akan bergulingan (berubah kondisi dan “0” ke “1”) dan sebaliknya secara berurutan atau langkah demi langkah, hal ini disebabkan karena hanya flipflop  yang  paling  ujung  saja  yang  dikendalikan  oleh  sinyal  clock, sedangkan sinyal clock untuk flip-flop lainnya diambilkan dan masing-masing flip-flop sebelumnya.

     
    Gambar 3.3 Rangkaian Counter Asyncronous


    B. Counter Syncronous   
        Counter syncronous disebut sebagai Counter parallel, output flipflop yang digunakan bergulingan secara serempak. Hal ini disebabkan karena masing-masing flip- flop tersebut dikendalikan secara serempak oleh sinyal clock.

    Gambar 3.4 Rangkaian Counter Syncronous



    Kamis, 08 Juni 2023

     Laporan Akhir Modul 2 (Percobaan 2)




    1. Jurnal
    [Kembali]



    2. Alat dan Bahan [Kembali]

    1. Panel DL 2203C 
    2.  Panel DL 2203D 
    3.  Panel DL 2203S 
    4.  Jumper
    Gambar 1.1 Module D'Lorenzo

    Gambar 1.2 Jumper
    3. Rangkaian Simulasi [Kembali]

    1. IC 74S112


    2. Logicprobe


    3. Saklar SW-SPDT




    Percobaan 2 Proteus


    Percobaan 2 Modul De lorenzo


    4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]
             Pada percobaan ini, kita menggunakan T Flip Flop yang sebenarnya adalah jenis J-K Flip Flop di mana input J-K-nya digabung menjadi satu. IC yang digunakan adalah 74LS112 yang memiliki 4 kaki input, yaitu R (reset) yang dihubungkan ke B0, kaki S (set) yang dihubungkan ke B1, kaki J-K atau T yang dihubungkan ke VCC, dan kaki clk yang dihubungkan ke B2. Untuk indikator output, kita menggunakan LED H7 untuk Q dan LED H6 untuk Q'.

    Pada rangkaian ini, kaki R dan S memiliki sifat aktif low, artinya mereka akan aktif ketika berlogika 0 atau ketika dihubungkan ke Ground dalam simulasi menggunakan Proteus.

    Pada Flip Flop ini, output akan dipengaruhi oleh inputan Set, Reset, T, dan Clock. Kita harus memperhatikan kondisi Set dan Reset terlebih dahulu. Jika inputan Set aktif, maka output Q akan menjadi 1 dan Q' akan menjadi 0. Jika inputan Reset aktif, maka output Q akan menjadi 0 dan Q' akan menjadi 1. Jika kedua inputan Set dan Reset aktif, maka output Q dan Q' akan menjadi 1.

    Ketika kondisi Set dan Reset tidak aktif, input yang akan mempengaruhi output adalah inputan dari T. Namun, ini hanya berlaku jika Clock dalam keadaan aktif low atau berlogika 1 (switch dari 0 ke 1). Jika R=0, S=1, T=Don't care, dan Clock=Don't care, maka output yang dihasilkan adalah Q=0 dan Q'=1. Hal ini disebabkan karena kaki Reset aktif karena berlogika nol, sehingga output Q=0 dan Q'=1.

    Jika R=1, S=0, T=Don't care, dan Clock=Don't care, maka output yang dihasilkan adalah Q=1 dan Q'=0. Hal ini disebabkan karena kaki Set aktif karena berlogika nol, sehingga output Q=1 dan Q'=0.

    Jika R=0, S=0, T=Don't care, dan Clock=Don't care, maka output yang dihasilkan adalah Q=1 dan Q'=1. Hal ini disebabkan karena kaki Set dan Reset aktif karena berlogika nol, sehingga output Q=1 dan Q'=1.

    Jika R=1, S=1, T=1, dan Clock dalam kondisi aktif low (switch dari 0 ke 1 secara terus-menerus), maka output yang dihasilkan adalah toggle antara Q dan Q'. Dimulai dari Q bernilai 1 (LED menyala) dan Q'=0 (lampu mati), mereka akan terus bergantian. Hal ini dipengaruhi oleh Clock yang aktif ketika berlogika 1. Saat Clock aktif, nilai input J menjadi 1 yang menyebabkan output Q=0 dan Q'=1, dan terus bergantian selama Clock aktif.


    5. Video Simulasi [Kembali]




    6. Analisa [Kembali]

    1. Analisa apa yang terjadi saat B2 dan Input J dan K dihubungkan ke Clock ,Gambarkan Timing Diagramnya!

    Jawab :

    jadi disini kondisinya adalah menghubungkan B2 dan input J-K ke clock dengan frekuensi yang sama maka B2 dan J-K akan berlogika sama, karena CLK bersifat active low maka ini berlawanan dengan input J-K sehingga pasti akan ada yang tidak aktif dari keduanya, jika J-K aktif maka CLK tidak akan bisa mempengaruhi output Q dan Q' sehingga dalam kondisi ini output yang didapat adalah Q = 0 dan Q' = 1 dan tidak akan berubah sedikitpun



    7. Link Download [Kembali]

    Download video percobaan klik
    Download rangkaian percobaan 1 kondisi 8 klik
    Download datasheet Logicprobe  klik
    Download datasheet IC 74S112 klik
    Download datasheet IC 7474 klik
    Download HTML klik

    Entri yang Diunggulkan

    Laporan Akhir Project M4

    Laporan Akhir Demo Project [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Alat dan Bahan 4. Dasar Teori 5. Percobaan   ...